PENGUATAN KARAKTER
Penguatan pendidikan karakter yang
merupakan program di lembaga pendidikan berperan dan berfungsi untuk memperkuat
karakter peserta didik. Pembentukan karakter
tentunya tidak dapat diselenggarakan secara instans. Butuh proses dan butuh
waktu. Selama proses penguatan itu sendiri dibutuhkan kesabaran.
Memahami dengan baik saja pengertian penguatan pendidikan karakter tidak cukup. Ada beberapa unsur yang harus dikuasai. Diantaranya adalah mengerti karakter utama pendidikan, diantaranya adalah sebagai berikut :
Landasan religious inilah yang
nantinya akan membentuk pribadi seseorang menjadi pribadi yang taat kepada
Tuhannya. Orang yang taat kepada Tuhan, pasti tidak akan bersikap semena-mena.
2. Nasionalis
Karakter nasionalis tidak hanya diucapkan
secara lisan, “aku NKRI”. Tetapi nasionalisme ditunjukan dengan sikap prilaku.
Dengan cara yang berbeda-beda, tergantung dari kemampuan dan potensi
masing-masing orang.
Misalnya yang memiliki hobi
menulis, dapat berkarya melalui tulisan dan mampu memberikan motivasi ke banyak
pembaca. Atau bagi yang suka melukis, sikap nasionalisme dapat ditunjukan
dengan mengikuti ajang perlombaan. Dan masih banyak lagi yang lainnya.
3. Mandiri
Penguatan pendidikan karakter
lainnya yaitu kemandirian. Seseorang yang mandiri memiliki jiwa tidak
bergantung pada orang lain atau semacamnya. Tidak latah atau tidak mudah
tergiur dengan ajang bantuan gratis dari program pemerintah, justru jika bisa
menjadi orang yang membantu pihak pemerintah dalam mengurangi permasalahan yang
timbul di Negara ini.
Bentuk dari karakter utama yang keempat dari penguatan
pendidikan karakter adalah gotong royong. Jiwa bersosialisasi dengan gotong
royong inilah yang sebenarnya sudah diajarkan oleh nenek moyang kita. Di
beberapa daerah, terutama di pedesaan, kebiasaan gotong royong masih banyak
kita temui.
Integritas juga menjadi modal utama dalam memperkuat
pendidikan karakter. Orang yang memiliki integritas tidak mudah terpengaruh
dengan hal-hal yang tidak penting. Teguh pendirian dan teguh pada pandangan
yang dimilikinya.
Jika seluruh masyarakat memiliki lima nilai karakter tersebut, sudah pasti Negara kita jauh lebih maju ke depan. Tentu saja ada banyak sekali pelaku perubahan yang akan muncul.
Sebagaimana yang tertuang dalam Undang-undang No 20 Tahun
2003 pasal 3 yang berbunyi bahwa Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Maka penguatan pendidikan
karakter menjadi sangat penting, pada anak-anak usia sekolah pada semua jenjang
pendidikan untuk memperkuat nilai-nilai moral, akhlak, dan kepribadian peserta
didik dengan memperkuat pendidikan karakter yang terintegrasi ke dalam mata
pelajaran.
Arus globalisasi dan trend yang mana kini lebih menarik bagi kawula muda. Sehingga tidak lagi tertarik dengan kearifan lokal atau nilai-nilai nasional. Didukung terjadinya krisis identitas sekaligus disorientasi tujuan hidup anak.
Alasan lain, masalah keterbatasan sarana belajar juga
menjadi tantangan. Umumnya masalah ini tergantung dari lokasi daerah sekolah.
Ada yang bermasalah tentang jarak tempuh ke sekolah, ada pula yang masalah
prasarana dan kelengkapan di sekolah.
Manfaat dan Implikasi Program PPK
Penguatan pendidikan karakter mampu mengintegrasikan
pembelajaran. Jadi pembelajaran tidak hanya di dalam sekolah saja, tetapi juga
di luar sekolah dengan pengawasan guru
Kepala sekolah berperan tidak hanya sebagai kepala sekolah
saja, tetapi juga berperan sebagai manager, role model sekaligus sebagai
inspirator. Tidak heran jika pendidikan dituntut untuk lebih kreatif juga.
Di luar lembaga pendidikan, ternyata penguatan pendidikan
karakter juga berperan dalam menguatkan peran keluarga melalui kebijakan
pembelajaran.
Dari sektor pemerintahan, ternyata penguatan pendidikan
karakter ini juga dapat dijadikan sebagai ajang kolaborasi antara Pemda,
penggiat pendidikan ataupun lembaga masyarakat juga.
Prinsip Pengembangan Karakter
Adapun prinsip dari penguatan pendidikan karakter yang harus
dipenuhi. Diantaranya adalah menggunakan pendekatan sinkronisasi, perlu juga
pendekatan integral prinsip yang dilakukan secara terukur dan objektif. Tidak
dapat dipungkiri, perlu pula nilai-nilai moral universal sekaligus pelibatan
public prinsip.
Memang tidak berhenti mempelajari secara pengertian penguatan pendidikan karakter saja. Perlunya pelibatan public prinsip untuk mensukseskan program dari PPK ini. Termasuk pula prinsip pengembangan tentang revolusi mental prinsip, keterampilan abad 21, adil dan inklusif prinsip dan evaluasi program.
Sebagai tambahan, ternyata penguatan pendidikan karakter memiliki lima prinsip implementasi penguatan pendidikan karakter yang meliputi harmoni dengan gerakan nasional revolusi mental, komunikasi dan dialog dengan seluruh pemangku kepentingan dan fokus pada semangat belajar. Adapun dua poin yang belum disebut, yaitu memiliki keselarasan terhadap usia peserta didik dan kebutuhan dan konteks lokal.
Jurnalis
: SEIGA CREW
Editor
: Nanik Nurhayati / @nanikn15